top of page
Pdt. Em. Budi Santoso, M.A.

Seperti Domba Diantara Serigala


Dalam teks bacaan Firman Tuhan dari Injil Matius 10:5-15 dinformasikan bahwa Tuhan Yesus mengitus ke-12 muridNya untuk memberitakan tentang Kerajaan Sorga sudah dekat (7). Dari teks ini Tuhan Yesus dalam mengutus murid-muridNya menekankan terhadap 4 hal. Pertama, dalam memberitakan Kerajaan Sorga itu disampaikan dengan skala prioritas, yaitu kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Kedua, mengjadirkan kuasa dan mujizat Tuhan Yesus(8). Ketiga, tidak boleh membawa bekal (9-10). Keempat, tidak boleh memaksakan dalam melayani (11-15).

Selanjutnya di dalam ayat 16, Tuhan Yesus berkata: "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba di twngah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati".


Domba dan serigala adalah dua hewan yang memiliki perbedaan yang mencolok. Domba adalah hewan herbivora, pemakan tumbuh-tumbuhanan. Hewan yang lemah walau bertanduk tetapi melengkuk ke bawah. Tidak punya cakar dan taring. Hidupnya berkelompok dan takut jika hidup terpisah dari kawanannya. Sedangkan serigala adalah hewan carnivora pemakan daging. Fisiknya kuat, bercakar dan bertaring. Termasuk binatang buas, pemburu "ulung" dan berbahaya bagi kawanan domba. Jadi jika domba berada di tengah-tengah serigala maka posisi domba itu sangat lemah dan berbahaya karena menjadi target santapan empuk bagi serigala.


Tuhan Yesus dalam teks Matius10 : 5-33 memberikan ilustrasi tentang Rasul-rasul atau murid-murid Tuhan Yesus yang diutus untuk memberitakan Injil di tengah-tengah dunia ini diibaratkan seperti mengutus mereka di tengah-tengah serigala. Artinya bahwa para murid siap menghadapi bahaya. Oleh sebab itu Tuhan Yesus menasihati mereka supaya "cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati"(16).


Jika demikian apa yang harus para murid lakukan dalam memberitakan Kerajaan Sorga atau Penginjilan yg diberikan oleh Sang Guru Yesus Kristus?

1. Bergantung kepada kasih karunia Tuhan Yesus(17-20).

Ancaman para murid datang dari 2 kekuatan besar, yaitu eksternal (Bangsa Romawi yg menekankan penyembahan kepada kaisar) dan internal: Bangsa Yahudi sendiri(Farisi, Ahli Taurat, Saduki dan Kaum Herodion) yang menentang bahwa Yesus sebagai Mesias. Menghadapi ancaman yg demikian itu satu-satunya yaitu hanya bergantung kepada kasih karunia Tuhan. Sehingga Tuhanlah yang akan memberikan kemampuan dan kekuatan untuk terus memberitakan Injil. Ingat Firman Tuhan (Mat.28:20b).

2. Pemahaman misi gereja dalam masyarakat plural.(21-26).

Pentingnya mempraktekan kehidupan yg saling menghargai, menghormati, tolong menolong dan saling mengasihi serta saling mengampuni. Menjauhkan sikap hidup yg egois, sombong, menebar kebencian dan dendam.

3. Mengandalkan Tuhan, kreatif dan mampu beradaptasi.(27-33; Ams.3:5,7a).

Dalam mengabarkan Injil harus bersandar kepada Tuhan dan bukan kekuatan diri sendiri. Serta tidak boleh monoton namun kreatif dan inovatif serta mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri.


Melalui tiga perkara ini sebagai murid2 Tuhan Yesus yang diutus memberitakan Injil atau Kerajaan Sorga di tengah-tengah serigala kita tetap menjadi "Cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati." Yakinlah dengan pasti jika itu yang kita kerjakan maka akhirnya akan banyak jiwa-jiwa yang dimenangkan dalam Kristus. Sehingga nama Tuhan semakin dipermuliakan dan Kerajaan Allah semakin di luaskan.

52 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page